Kupu kupu putih - Orgonite & Kristal

Kupu kupu putih - Orgonite & Kristal

Senin, 25 November 2013

Belajar mengenal berlian (1)

* Sejarah dan Asal-usul Berlian




Berlian berasal dari bagian terdalam gunung berapi yang juga mengandung atom dan karbon. Pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi melalui letusan volkanik. Menurut penelitian, naiknya berlian kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90 mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat temperatur rendah. Namun sangat disayangkan berlian tidak bisa terbentuk dari bawah laut.

Sejak zaman purbakala bahkan pada saat penamaan berlian itu sendiri, berlian terkenal sebagai material yang paling keras ke tiga setelah ‘Aggregated diamond nanorods’ dan ‘Ultrahard Fullerite’.

Menurut sejarahnya, nama berlian itu sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yang artinya “Tak Terkalahkan”.

Berlian muncul kepermukaan bumi sudah sangat lama, berkisar dari 1-3,3 milyar tahun yang lalu. Berlian pertama kali dikenali dan ditambang di India. Dahulu, ada referensi yang ditemukan pada sebuah text penganut Budha, salah satu text Sansekerta ( Anguttara Nikaya ) yang kemudian disempunakan sekitar 296 BCE yang lalu. Text tersebut menceritakan juga mengenai ciri utama berlian yang kilaunya memancar. Pada saat itu berlian berasosiasi dengan membawa nama keTuhanan (Dewa), sebagai lambang dekorasi religius. Berlian dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi siapapun yang memilikinya. Di India, pemiliknya dibatasi dengan kasta berdasarkan warna. Hanya Raja saja yang diizinkan memiliki semua warna berlian.

Seiring perkembangan zaman akhirnya berlian dapat diperdagangkan di daerah Timur dan Barat India dan dapat digunakan di berbagai kebudayaan untuk gemologi atau industri.

Di Eropa, berlian menghilang selama hampir 1000 tahun mengikuti berkembangnya umat kristiani. Mereka menolak keberadaan berlian yang pada awalnya dipercaya dapat digunakan sebagai Azimat. Hal ini sangat ditentang oleh umat kristiani. Karena menurut kepercayaan mereka, hanya Tuhan saja yang boleh dipercaya.

Namun, popularitas berlian kembali naik yang banyak digunakan sebagai batu permata. Hal ini disebabkan meningkatnya ketersediaan berlian itu sendiri seiring berkembangnya sejarah Eropa tersebut.

Di Perancis, pada abad ke-13 Raja Llouis IX menetapkan hukum yang menyatakan bahwa hanya Raja saja yang boleh memiliki berlian

Di bulan Febuari 2005, Tim Amerika (US) dan Cina memberikan laporan Arkeolog mengenai penemuan dari empat kekayaan almunium yang berasal dari kuburan batu yang pada saat itu menjadi adat kebudayaan Cina. Pada 4000 BCE-2500 BCE, para ilmuwan menemukan kampak bercahaya yang dipercaya dapat disemir dengan bubuk berlian sehingga tampak jauh lebih menarik.Di Cina, berlian biasa digunakan untuk pelengkap berlian lain, salah satunya adalah sebagai pengukur atau pelengkap ‘Jade’ (permata hijau lumut).

Setelah berabad-abad, dikalangan Aristokratis, berlian semakin populer sebagai batu permata. Tentunya hanya dikalangan mereka yang ber-uang dan ber-kelas. Biasanya digunakan sebagai cicin pernikahan. Sesuai perkembangan zaman, popularitas berlanjut dan berkembang dengan banyak perubahan bentuk sesuia permohonan estetika berlian. Berlian membuktikan bisa tetap populer dengan berbagai kelas sepanjang harganya masih terjangkau. Berlian menjadi salah satu objek yang sangat penting karena dapat berkembang pada dunia pembelian, penjualan, bahkan masuk dalam catatan kejahatan sampai politik.

Berita terbaru menurut Washington post tanggal 5 Maret 2007, telah ditemukan berlian jenis baru di negara Kanada. Ditemukan oleh seorang ahli batu yang selama bertahun-tahun membiayai pencarian berlian dinegara tetangga. Diakui, berlian ini milik Amerika Utara. Hal ini membuat Kanada mandapat aliran uang yang deras sebagai negara ketiga penemu berlian.




* 4 Hal Yang Menentukan Kualitas Berlian



Jika Anda memilih berlian untuk cincin pertunangan atau pernikahan, berikut ini pengetahuan dasar mengenai 4C sebagi penentu kualitas berlian.


Color (Warna)
Semakin bening suatu berlian semakin tinggi nilainya. Dengan kata lain, berlian terbaik adalah berlian yang tanpa warna. Untuk menunjukkan kualitas, berlian memiliki skala warna. Semakin besar nilai skala warna, semakin rendah harganya. Tingkat warna berlian yang dikembangkan oleh GIA adalah pada kisaran puth (colorless) sampai kuning, yakni D-F coorless (white); G-J hampir tidak berwarna; K-M kekuning-kuningan; N-R kuning sagat terang; S-Z kuning terang; Z+ warna "fancy"

Cut (Irisan)
Sebuah berli memantulan sinar yang lebih cemerlang apabila cutting-nya sempurna. Untuk menguji kualitas cutting-nya, lihatlah batu dari atas, sehingga Anda akan melihat pola pantuan sinarnya. Disitu akan terlihat bagaimana ketepatan cutting-nya. Inilah titik kritis yang perlu dilihat . Apakah berlian berkilau "galak" menari-nari ke keseluruhan batu? Ataukah ada titik mati di situ? Bila menggunakan lup (kaca pembesar) pusatkan perhatian pada permukaan dan juga kedalaman batu. Mintalah bagian penjualan toko perhiasan untuk membantu Anda.

Clarity (Kejernihan)
Ini adalah terminologi yang mengacu pada kandungan cacat atau kerusakan di dalam sebuah berlian. Semakin sedikit kerusakan atau cacat di dalam sebuah berlian semakin banyak cahaya yang dipantulkan Berlian tanpa cacat atau belian yang sempurna jelas akan sangat bernilai mahal.

Carat
Berlian dijual berdasrakan berat, bukan volume. Berlian ini disebut sebagai carat. Ini merupakan ukuran berlian, bersama dengan color, cut dan clarity akan menentukan harga. Berlian dengan ukuran karat-karat lebih besar tidak selau berarti lebih baik. Dengan kualitas yang lebh tinggi, berlian yang lebih kecil mungkin lebih bernilai daripada berlian yang lebih besar tapi kualitasya rendah.

Unsur 4C cukup membantu pembeli mendapatkan gambaran tentang kualitas berlian. Namun sesungguhnya, masih ada unsur 4C lainya, yang tidak kalah pentingnya untuk penilaian akhir, yaitu :

* Cutting (stlye/gaya dan shape/bentuk)
* Certificate (lab report/laporan laboratorium)
* Confidence (keyakinan)




* Cara Untuk Menguji Kualitas Berlian



1. Ujilah batu-batu mulia yang belum terpasang dalam suatu rangkaian perhiasan. Anda akan dapat melihat lebih rinci, kekurangannya akan lebih terlihat, dibanding bila batu-batu berlian tersebut sudah terangkai.
2. Pegang batu hanya dibagian girdle yaitu tepian atau batas batu atau garis yang memisahkan antara bagian atas dan bagian bawah.
3. Lihat batu mulia dibawah lampu penerangan yang tepat. Beberapa toko perhiasan memasang banyak lampu spot di atap supaya batu-batuan terlihat lebih berkilau. Perhatikan batu-batuan searah dengan penerangan dari atas atau belakang Anda, supaya sinar dapat menimpa batu-batuan dengan baik dan kilau batu terpancar sempurna.
4. Putar-putarlah batu untuk melihat dari berbagai sudut. Bila menggunakan lup (kaca pembesar) pusatkan perhatian pada permukaan dan juga kedalaman batu. Mintalah bagian penjualan toko perhiasan untuk membantu Anda. Dengan lup Anda juga bisa melihat ada atau tidaknya keretakan, bekas cungkilan, maupun goresan di ujung serta dipermukaan. Ada atau tidaknya gelembung udara maupun kotoran yang tidak terlihat dengan mata biasa, akan terlihat juga dengan memakai lup. Dengan melihat berlian memakai bantuan lup maka akan bisa membantu Anda agar tidak terjebak dalam kesalahan yang fatal.




* Tatacara Menilai Kejernihan (Clarity)


Clarity grading adalah menganalisa dengan mencari sesuatu di dalam berlian dan bekas tanda-tanda pada bagian luar. Jadi, kejerhihan (clarity) adalah tingkatan sebuah berlian bebas yang dari berbagai cacat di dalam (inclusion) dan bekas tanda (blemishes) pada bagian luar.


Cacat di dalam dan cacat diluar merupakan sidik jari alam yang dapat membantu kita mengenali berlian bila tertukar. Berlian dengan sedikit cacat di dalam berharga lebih murah daripada yang bebas cacat dalam, namun keindahan dan kecemerlangannya sama sekali tidak berpengaruh. Bila Anda membeli berlian untuk bergaya dan kesenangan semata, tidaklah harus yang sama sekali bebas dari cacat di dalam (flawless atau internally flawless). Sedikit cacat (very slight inclusion atau slighty included) pun masih indah cemerlang, dan yang hanya dapat dilihat oleh seseorang yang benar-benar ahli berlian lewat kaca pembesar 10x pembesaran.

Penentuan peringkat kejernihan untuk 1 dan 2 ditentukan berdasarkan :

1. Lokasi/posisi inclusion/inklusi (di tengah table/meja menurunkan peringkat)
2. Banyaknya inclusion/inklusi
3. Besar/kecil inclusion/inklusi
4. Warna inclusion/inklusi (inklusi hitam menurunkan peringkat)
5. Jenis inclusion/inklusi (feather besar menurunkan peringkat dibandingkan kristal besar)

Sebelum menentukan peringkat kejernihan harus dipastikan apakah :

A. Blemishes
Kekurangan atau bekas tanda-tanda pada bagian permukaan luar, seperti :

1. Abrasion : facet atau culet bekas tergerus
2. Scratch : goresan
3. Rough girdle : bagian pinggang yang kasar
4. Nick : bekas benturan atau sumbing kecil pada bagian pinggang
5. Polish lines : bekas garis gosokan/asahan
6. Natural : serat pertumbuhan
7. Extra facet : irisan tambahan

B. Inclusion/Inklusi
Cacat-cacat pada bagian dalam berlian

1. Feather : cacat seperti garis atau pisau
2. Crystal : mineral kecil
3. Clouds : kumpulan cacat berbentuk kabut
4. Cracks/cleavage : retak
5. Laser drill hole : lubang bekas bor laser
6. Graining (twinning) : serta pertumbuhan kristal berlian
7. Chip : sumbing

Clarity grading ditentukan berdasarkan cacat-cacat di dalam atau cacat parah, seperti chip walaupun berada di bagian luar.

1. Flawless : tanpa blemish atau inclusion
2. Internally flawless (IF) : tanpa inclusion terdapat blemish
3. Very-very slight (VVS1 & VVS2) : inclusion sangat halus sangat sulit terlihat
4. Very slight (VS1 & VS2) : inclusion kecil agak sulit terlihat
5. Slight inclusion (SI1 & S12): inclusion agak mudah terlihat
6. Imperfect (I1, I2, I3) atau Pique (di Eropa, baca 'pike' (P1, P2, P3): inclusion sangat mudah terlihat dan kadang terlihat secara kasat mata; mempengaruhi kecemerlangan dan penembusan cahaya (transparency)

C. PERINGKAT CLARITY GRADING
Penilaian kejernihan sangat subjektif dan penilaian dapat berbeda antara Gem Lab satu dan lainnya. Penilai yang sangat terlatih dan berpengalaman biasanya berpendapat sama. Tetapi penilai yang kurang berpengalaman dan kurang terlatih biasanya sulit menetapkan penilaian secara konsisten.
Penilaian berlian adalah seni bagi seorang penilai yang dituntut untuk berlatih secara terus-menerus. Gemological Institute of America pada sekitar 1930-an memperkenalkan sistem penilaian yang diikuti banyak orang, namun hingga kini penilaian masih terus direvisi dan dimodifikasi serta seringkali diperdebatkan. Sistem GIA sekadar memberi gambaran secara umum pada masyarakat di dunia dan dipakai sebagai perbandingan sehingga dapat membayangkan tingkat kejernihan yang dapat terlihat mata. Secara gamblang berlian setingkat:

FLAWLESS, sangat jarang digunakan sebagai perhiasan. Kebanyakan akan disimpan dalam safety box di bank karena dapat tergores dalam pemakaian sehari-hari.

INTENALLY FLAWLESS, berlian tanpa inclusion namun ada sedikit kekurangan di permukaan luar.Tidak banyak tersedia di toko-toko permata, namun bisa disediakan atas permintaan pelanggan.

VVS 1 dan VVS2, seorang penilai yang sangat terlatih pun dengan menggunakan kaca pembesar 10x, sangat sulit menemukan inclusion dan harus memeriksa dari berbagai sudut dan posisi di bawah lampu yang cukup terang. Hanya sedikit toko permata memiliki stok, terutama untuk ukuran 1 karat dan yang lebih besar.

VS1, seorang awam dengan menggunakan kaca pembesar 10x, akan sangat sulit menemukan inclusion. Banyak toko permata memiliki stok kategori ini.

VS2, seorang awam juga sangat sulit untuk menemukan inclusion yang lebih banyak atau lebih besar dibandingkan VS1.

S11, berada di posisi peringkat ketujuh, berlian kelompok ini masih terlihat sangat bagus secara kasat mata. Bila menggunakan kaca pembesar 10x pembesaran baru tampak sedikit inclusion.

S12, inclusion tidak nampak bila dilihat dari atas secara kasat mata. namun dapat terlihat bila dilihat dari bagian paviliun bawah.

S13, penilaian yang diperkenalkan oleh European Cem Lab, Los Angeles, Amerika, dan berada di peringkat antara 512 dan 11. CIA dan American Cem Society tidak menggunakannya dalam laporan laboratorium berlian.

I1 (P1 ), inclusion pada berlian tingkat ini tampak sangat jelas dengan kaca pembesar 10x pembesaran. Berlian ukuran kecil secara kasat mata tampak bagus. Bila memiliki dana sangat terbatas, masih bisa dipertimbangkan untuk dibeli

I2 (P2), inclusion mudah terlihat secara kasat mata dan mempengaruhi kecemerlangan. Banyak dipakai untuk perhiasan yang murah.

I3 (P3), berlian kategori ini tampak seperti remuk dan hampir tidak berkilau sama sekali. Banyak dipakai untuk obralan.

Bukan hal yang aneh, perbedaan satu tingkat penilaian kejernihan dapat terjadi di antara dua grader yang sangat berpengalaman.


* Clarity



Clarity ditentukan oleh jumlah, jenis, warna, ukuran, penempatan dan jenis inklusi. Inklusi merupakan proses pembentukan yang terjadi secara alamiah pada suatu mineral di dasar bumi atau lebih dikenal dengan istilah “sidik jari alamiah”.

Proses inklusi menyebabkan sebagian besar mineral atau sumber daya alam di bumi ini mengalami ketidaksempurnaan. Hal ini juga terjadi pada batu berharga. Inklusi terjadi dalam berbagai bentuk, seperti titik kecil putih dan titik gelap, dimana hal tersebut tidak dapat dilihat manusia dengan mata biasa. Semakin sedikit inklusi yang terjadi, semakin berharga pula nilai batu tersebut.

Berlian yang digunakan di dalam barang perhiasan senantiasa berkualitas tinggi. Berlian bersertifikat, struktur kejelasannya (clarity) tercatat pada sertifikat dan berfungsi sebagai keterangan untuk mengidentifikasi batu tersebut.

Color

Sama seperti clarity, untuk menunjukkan kualitas,
warna berlian juga memiliki skala.
Semakin besar nilai skala warna, semakin rendah harganya.
Tingkat warna berlian yang dikembangkan oleh GIA adalah pada kisaran puth (colorless) sampai kuning, yakni
D-F colorless (white);
G-J hampir tidak berwarna;
K-M kekuning-kuningan;
N-R kuning sagat terang;
S-Z kuning terang.
Warna berlian terbaik adalah transparan atau dalam ukuran mutu warna taraf internasional termasuk warna D.
Dalam ukuran dunia, warna berlian dimulai dari urutan alfabet D berwarna putih bening (transparan) adalah yang terbaik,
menurun hingga ke Z dengan warna kuning terang.

Secara kasat mata, batu berlian terlihat tidak memiliki warna. Tetapi, jika kita mencermati secara seksama, terdapat berlian yang memiliki sedikit warna kuning atau coklat. Semakin tinggi batu berlian tersebut tidak memiliki warna, maka semakin tinggi pula harganya. Berdasarkan skala GIA, berlian memiliki berbagai tingkatan warna. Tingkatan ini berkisar antara D (tanpa warna) sampai ke Z (memiliki tingkatan warna tinggi/bewarna-warni). Uniknya, hanya orang yang memiliki keahlian profesional yang dapat mendeteksi warna dalam tingkatan E dan F. Dan warna berlian dalam tingkatan J hampir tak terlihat jika dipasang pada sebuah cincin atau perhiasan lainnya.


Ketika warna berlian tidak terlihat, seperti pada tingkat K atau diatasnya, batu tersebut tetap terlihat indah apalagi jika memiliki clarity (kejelasan) dan cut yang baik. Batu berlian yang disetting dalam sebuah perhiasan dapat membawa perubahan pada warnanya. Jangan memasang berlian murni (tanpa warna) pada perhiasan berwarna emas kuning, warna kuning akan merefleksikan berlian, sehingga mengakibatkan warna berlian menjadi tidak terang. Namun sebaliknya, berlian yang sedikit berwarna kuning akan terlihat sangat indah, karena berlian akan terlihat lebih putih jika pada permukaan emas kuning.




* Tatacara Menilai Cutting



Manusia harus menggunakan imajinasinya untuk mewujudkan sesuatu yang terlihat sederhana, seperti Kristal diamond, menjadi suatu karya seni yang hebat dan kilau dan kecemerlangannya mempesona setiap mata yang melihatnya. Selama ratusan tahun berlian hanya di bentuk (cutting) secara sangat sederhana. Sampai akhirnya pada tahun 1919 seorang ahli matematika, dan Master Cutter Marcel Tolkowsky, merumuskan cara mengasah berlian yang kelak menjadi cikal bakal bentuk berlian (diamond cutting) yang dianggap ideal.


Bila berlian tidak dipotong dan tidak diasah dengan baik, berlian yang berwarna sangat putih dan sangat bersihpun tidak akan mencapai harga tertingginya. Potongan dan asahan yang buruk menghasilkan berlian yang kurang cemerlang, gelap di bagian tengah, dan berpenampilan lebih kecil dari berat yang sebenarnya.

Tahap pertama adalah menilai berlian dari muka bagian atas tanpa menggunakan kaca pembesar atau alat apapun, hanya dengan mata. Perhatikan kecemerlangannya (brilliance), yaitu apakah setiap bagian memantulkan kembali sinar ke mata kita. Liat bagian tengah berlian, apakah terkesan gelap (nail head) karena bagian pavilium terlalu tinggi atau bagian tengah terdapat lingkaran putih (fish-eye) karena bagian pavilium terlalu dangkal.

A. Proporsi
Ada beberapa versi proporsi yang berlaku dalam perdagangan berlian di pasaran Internasional.
Bila Anda membeli pastikan Anda memeriksa tampak samping secara kasat mata dan kemudian menggunakan kaca pembesar. Perhatikan, apakah :

1. Tinggi mahkota tebak atau tipis?
2. Bagian pavilium dangkal atau tinggi?
3. Pinggang terlampau tebal atau sangat tipis?

Pastikan Anda memahami proporsi secara benar dan tidak terpaku hanya pada angka-angka saja. Calon pembeli kadangkala minta kepada penjual, berlian dengan tinggi keseluruhan antara 59%-60%, karena dianggap ideal. Namun, akan timbul dua masalah, yaitu pertama tinggi 59%-60% tidak menunjukkan bahwa proporsi berlian tersebut baik. Bisa saja mahkota yang tinggi dengan pavilium yang dangkal memiliki tinggi total 59%-60% sehingga berlian terlihat bagian fish-eye atau pavilium panjang mahkota yang tipis. Kedua, tidak semua penjual memahami proporsi setiap berlian yang dijualnya. Untuk memastikan, periksalah dahulu berlian yang akan Anda beli di laboratorium permata untuk dianalisa setiap bagian.

Bagian proporsi yang terpenting dan sangat mempengaruhi kecemerlangan (brilliance) adalah tinggi pavilium. Pavillium merupakan cermin yang memantulkan kembali sinar yang tembus masuk melalui bagian table ke mata orang yang melihatnya. Table agak lebar atau mahkota agak tipis, namun berlian tersebut akan tetap tampak cemerlang jika tinggi pavilium sesuai, dan hanya pancaran warna pelangi (dispersion) yang kurang. Tetapi, tinggi pavilium terlalu dangkal, maka tidak banyak kecemerlangan yang tampak dan berlian akan tampak tidak bersinar.

Proporsi yang baik dan memenuhi standar akan menghasilkan kecermerlangan, pancaran warna pelangi, dan gemerlap (scintillation) yang maksimal sehingga membuat berlian yang diliat menjadi sangat menarik dan berkilauan.

Konsumen harus ingat bahwa tabel proporsi yang tersaji hanya untuk sekedar perbandingan. Keputusan akhir ada pada konsumen sendiri. Semuanya baik dan hanya setiap orang memiliki selera masing-masing. Selama proporsi berlian yg dibeli berada dalam kisaran table tersebut, maka dapat dikatakan baik. Konsumen Amerika lebih memilih proporsi versi Tollkowsky. Konsumen Asia dan Eropa lebih memilih versi Scandinavia dan Eulitz.

B. Estimasi Lebar Meja

1. Mengukur langsung
2. Metode busur
3. Metode perbandingan

C. Estimasi Sudut Mahkota (Crown Angle)

1. Tampak Samping (Profile)
Sudut mahkota dapat diukur dari samping dan menjepit bagian atas dan bawah berlian, kemudian menggunakan penggaris atau korek api membentui suduk 90 derajat dengan bagian pinggang. Bayangkan sudut tegak lurus terbagi menjadi 3 bagian, 1/3 dari bagian irisan (facet) mahkota mendekati besar sudut 34,5 derajat. Bila irisan mahkota lebih dari 1/3 bagian maka sudut mahkota lebih dari 34,5 derjat, dan jika lebih kecil dari 1/3 bagian mahkota maka sudut mahkota kurang dari 34,5 derajat.
2. Tampak Muka (Face Up)
Melalui possisi tampak muka, sudut mahkota dapat juga diukur dengan melihat pantulan bayangan pavilion facet pada bezel facet pada irisan berbentuk laying-layang.

D. Estimasi Ketebalan Pinggang
Pinggang adalah bagian yang memisahkan bagian antara bagian mahkota dan paviliun (bawah). Bagian ini berfungsi melindungi bagian samping berlian dari benturan agar terlindungi dari kerusakan atau sumbing. Bagian pinggang sebaiknya tidak terlaulu tipis dan tidak terlalu tebal, atau antara tipis hingga agak tebal. Bila pinggang sanagt tipis seperti menambah bobot berat dan tampak tidak proporsional serta mengurangi kecermelangan karena sinar yang seharusnya dipantulkan ke atas di sekitar pinggang dibiaskan keluar.

E. Besar Culet
Culet adalah bagian runcing pavilium yang diberi irisan berfungsi melindungi berlian dari kerusakan saat terjatuh pada permukaan keras. Culet harus sekecil mungkin agar tidak terkesan seperti lubang hitam terlampau besar saat dilihat dari bagian atas. Ukuran besar culet dimulai dari tidak ada /runcing (none).

Very Small : sangat sulit terlihat dengan 10x kaca pembesar
Small : sulit terlihat dengan 10x kaca pembesar
Medium : mudah terlihat dengan 10x kaca pembesar
Large : terlihat mata
Very Large : mudah terlihat mata.

F. Estimasi Tinggi Pavilium/Meja
Sebagai ilustrasi betapa pentingnya peran pavilium, gambar di atas menjelaskan kecemerlangan sebuah berlian yang sangat di pengaruhi oleh bentuk proporsi, terutama pada bagian bawah berlian yang berfungsi sebagai cermin pemantull. Bila pavilium terlalu dalam, sinar yang memantul ke tengah dan ke atas akan berkurang.

G. Hasil Akhir (Finish)

H. Polish
Menilai halus atau kasar permukaan luar berlian yang sering terlihat adalah bagian pinggang kasar, tergores atau benturan kecil, garis gosokan, culet yang tergerus. Penilaian polis mulai dari excellent, very good, good, fair, poor.

I. Symmetry
Symmetry/simetri menjelaskan ketidakteraturan bentuk-bentuk irisan, bagian pinggang, serta bagian table atau culet.
(O/R) Out Off Round – bagian lingkaran kurang bulat
(O/C) Off Center Culet – Culet tidak pas di tengah
(T/OCT) Irregular Table – Bentuk table tidak teratur
(Fac) – Bentuk-bentuk facet tidak seragam
(Ptg) Facet Not Pointing – ujung runcing irisan tidak bertemu/tumpul
(FAC) Facets Crown dan pavilium tidak bertemu (bergeser posisi)
(WG) Wavy Girdle – garis pinggang bergelombang
(N) Natural – Serat pertumbuhan yang tersisa
(EF) Extra Facet – Irisan tambahan
Penilaian polis mulai dari excellent, very good, good, fair, poor.



* Carat



Batu berlian dijual berdasarkan berat yang diukur dalam satuan ‘karat’. Karena berlian adalah batu yang sangat berharga, pengukuran ini dilakukan dengan teliti, tepat dan akurat. Satu karat setara dengan 0.2 gram / 200 mg atau 1/5 gram, yang terbagi menjadi 100 poin. Jadi sebuah berlian 0.50 karat disebut juga sebagai berlian 0.50-pointer.

Harga akan meningkat seiring besarnya ukuran dari batu berlian yang dimiliki. Karena berlian berukuran besar sangat jarang ditemukan, harga per karatnya pun menjadi lebih tinggi dibanding dengan batu berharga lainnya. Sebagai contoh, satu berlian bernilai 2 karat akan jauh lebih berharga dibanding dua berlian bernilai 1 karat.

Pada perhiasan dengan lebih dari satu berlian, istilah ‘karat’ dideskripsikan sebagai total berat karat (TW). TW ini adalah gabungan berat dari semua batu di dalam perhiasan tersebut.

Karena berlian model round brilliant sudah mengikuti standar yang tepat, kita dapat membuat estimasi/perkiraan nilai karat berlian dari diameter batu tersebut. Tabel di bawah, menggambarkan perbandingan ukuran batu yang bervariasi dan taksiran nilai karatnya. Metode ini tidak dapat dilakukan terhadap model potongan berlian lain yang lebih tebal atau tipis atau juga terhadap batu warna yang memiliki kepadatan yang berbeda dengan berlian.

Penting untuk Anda, bahwa mengetahui kualitas berlian hanya berdasarkan karat adalah tidak berarti, karena potongan (cut), kejelasan (clarity) dan warna (colour) berlian patut dipertimbangkan untuk dapat memilih berlian yang berkualitas.


Sumber: https://www.facebook.com/media/set/?set=oa.374606075942280&type=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar