Kupu kupu putih - Orgonite & Kristal

Kupu kupu putih - Orgonite & Kristal

Senin, 25 November 2013

Mengenal batu permata (1)



Hati-hati Membeli Batu Permata


Hati-hati membeli batu Permata, mungkin ini sepenggal kalimat yang penuh makna mengapa??? Dewasa ini banyak sekali oknum penjual batu permata yang kurang jujur dalam menjajakan dagangannya.

Ketahuilah banyak macamnya batu permata, ada natural ada Sintetis ada Rekayasa, bahkan ada yang Imitasi.

Antara jenis-jenis tersebut mempunyai harga yang berbeda. Batu natural batu permata hasil pembentukan secara alami, Sintetis batu permata dibuat di Lab. sedangkan rekayasa adalah kegiatan untuk memperindah batu permata atau meningkatkan kualitas. Kalau Imitasi adalah batu yang berbeda namun dibuat hampir sama dengan yang aslinya.

Ada berbagai cara untuk meningkatkan kualitas permata antara lain :

1.Heat : treatment yang disetujui dan banyak diterapkan pada batu sapphire adalah heat treatment, heat treatment dilakukan untuk mempercantik tampilan batu sapphire,dan treatment ini sudah dipakai dari zaman dahulu

2.Diffusion : treatment ini digunakan pada sapphire dengan cara menambahkan bahan kimia khusus atau yang mirip dengan susunan kimia sapphire dan dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi,dan menghasilkan warna sapphire yang lebih tajam dan kuat, treatment ini juga biasa digunakan untuk memunculkan efek "starism" pada sapphire dengan bentuk cabochon atau bulat. treatment ini kurang disetujui oleh ahli-ahli gemology karena "sudah tidak natural". dan dipasaran jika ada dua batu sapphire identik maka sapphire yang terkena diffusion treatment lebih murah harganya dibanding sapphire yang hanya terkena heat treatment,

3.glass filled/flux : treatment ini bisanya digunakan agar Clarity sapphire menjadi lebih bagus atau batu terlihat bersih. biasanya sapphire dilubangi untuk memudahkan inclusion pada sapphire dibakar sampai meleleh dan dikeluarkan dan lubang bekasnya ditutupi dengan bahan kimia crystaline sehingga menhasilkan sapphire yang bersih dan bening seperti kristal, treatment ini memerlukan biaya yang mahal dan kurang disetujui oleh ahli-ahli gemology karena sangat sulit untuk dideteksi

4. Coating (Pelapisan Permukaan ) : Treatment seperti coating atau pelapisan luar pada corundum tanpa warna menggunakan sejenis bahan pewarna seperti cutex (cat kuku). Proses ini sederhana dan mudah dideteksi dengan menggoreskan bagian samping batu dengan benda tajam.

Banyaknya rekayasa atau Treatment inilah pembeli batu permata agar hati-hati, maksudnya adalah agar pembeli membeli batu dengan kondisi barang yang sebenarnya artinya membeli yang sintetis dibayar dengan harga wajar.



Menguji keaslian permata



Untuk memeriksa keaslian batu permata adalah dengan melihat serat-serat yang ada dalam batu permata, bahasa keren dari serat biasanya dinamakan Inklusi. Setiap batu mempunyai serat-serat atau guratan yang khas, yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetesnya.

Misalnya pada batu Zamrud selalu terlihat serat-serat yang terlihat seperti lumut didalamnya. Sedangkan Saphire akan terlihat garis-garis seperti sidik jari.

Kadang-kadang serat dapat terlihat dengan mata kadang juga tidak terlihat, oleh karena itu diperlukan kaca pembesar atau Loupe. Dengan loupe akan terlihat jelas.
Semakin besar pembesaran semakin bagus.



Cara Membedakan Batu Permata Yang Asli


Untuk membedakan batu asli atau bukan, perlu diketahui bahwa di Pasar batu Permata ada istilah Natural, Sintetis dan Imitasi.

Natural
Adalah batu permata yang terbuat secara alami oleh Alam, batu ini diperoleh secara alami kemudian dibentuk sebagai batu permata.

Sintetis
Adalah batu permata yang dibuat secara Laboratorium, bahan materialnya sama dengan batu yang Natural atau origin. Berat jenis maupun karakteristik fisik nya sama. Ada juga batu Sintetis yang berasal batu Natural yang kurang bagus kemudian dilebur dipadatkan lagi menjadi batu permata.

Imitasi
Kalau batu Imitasi berbeda sama sekali dengan yang Asli, batu ini hanya tiruan saja. misalnya meniru warnanya. Kadang-kadang juga terbuat dari plastik.

Dengan mengetahui kriteria di atas kita dapat membedakan bahwa batu tersebut apakah Asli / Natural / origin atau hanya Sintetis atau bahkan Imitasi.

Ada beberapa cara untuk membedakan nya:

1. Batu permata Asli diketahui dengan melihat serat-serat di dalamnya. Serat-serat inilah yang merupakan ciri khusus batu, Sebagian orang awam mengira bahwa batu asli itu pecah, tapi sebenarnya hanya serat-serat alami batu. Jarang sekali ditemukan batu permata alam yang bersih tanpa serat.

2. Cara kedua adalah dengan melihat fenomena yang ada pada batu permata. Misalnya Star atau Bintangnya, biasanya pada batu safir atau ruby terdapat star yang jelas. Biasanya dinamakan Fenomena.

3. Berat Jenis, Batu permata umumnya besar dan tidak terikat perhiasan, kita dapat menguji keasliannya dengan mencari berat jenisnya, berat jenis dapat membedakan batu yang satu dengan yang lainnya. Atau Coba bandingkanlah permata asli dan tiruan, pasti permata asli lebih berat dari permata palsu.

2. Coba tempelkan permata itu ke pipi anda. Apakah terasa dingin? Kalau terasa dingin ini bisa merupakan satu ciri bahwa permata anda itu asli


Gelembung Udara Pada Batu Permata


Pada dasarnya Batu Permata punya ciri kusus tersendiri sehingga dapat dikenali nama dan jenisnya. Pada batu batu tertentu yang Asli Natural / alami tidak terdapat gelembung, sehingga kalau ada pernyataan untuk membedakan batu natural dengan yang Asli cukup dengan melihat gelembung gas dalam batu tersebut.

Perlu diketahui pada batu-batu natural tertentu juga ada ciri gelembung udara, misalnya pada Ametys.

Jadi pemeriksaan secara Lab sangat diperlukan untuk mengetahui asli atau tidaknya batu permata. Kalau untuk membedakan Safir Asli atau Sintetis memang cukup dengan melihat gelembung udaranya kalau ada berarti Sintetis atau bisa juga imitasi.


Fenomena Pada Batu Permata


Semua batu permata yang berkualitas tinggi maupun yang berkualitas rendah tidak akan menarik perhatian sama sekali tanpa adanya pengaruh dari sinar yang memantulkan atau yang membiaskan.

Luster adalah kilauan yang disebabkan oleh pemantulan sinar pada permukaan permata yang halus dan licin. Kilauan pada diamond menunjukan luster yang tinggi bila dibandingkan dengan luster yang rendah pada batu Turrquoise (pirus) yang kasar permukaannya.

Pantulan sinar juga dapat menimbulkan efek khusus yang disebut phenomena pada beberapa jenis permata.
ada penemone Asterism seperti pada gambar di atas, biasanya muncul pada Ruby dan Shapphere.



Natural, sintetik atau imitasi


Natural, Sintetik atau Imitasi dalam batu permata tidaklah asing bagi penggemar baru permata. Natural maksudnya batu permata yang terbuat secara proses alami, sedangkan sintetik terjadinya atau pembentukannya di Lab dengan menggunakan teknologi. Sedadangkan permata Imitasi adalah permata yang menyerupai atau sengaja dibuat untuk menyerupai aslinya umunya dalam hal warnanya. Misalnya batu berwarna biru untuk menyerupai Safir, batu berwarna merah untuk menyerupai Ruby.

Kenapa Orang menyukai Yang natural??? karena kelangkaan batu yang natural bisa menimbulkan Sugesti bagi pemakainya.

Permata natural dan Syntetis mempunyai bahan kimia yang sama dan Sifat optik yang sama, secara kasatmata memang agak sulit dibedakan, namun bagi orang ahli dalam permata, Hati-hatilah dalam membeli batu permata karena harga yang Sintetis sangat murah dibandingkan dengan yang natural.

Alat test batu permata seperti presidium tidak bisa membedakan Antara yang Natural dan yang Sintetis karena suhu keduanya sama.

Pelajari ciri-ciri batu yang natural sebelum membeli, batu naturan umumnya mempunyai penomena atau inklusi yang khusus. Misalnya Safir asli mempunya fingerprint dan atau star.


Treatment Pada Batu Mulia

Batu mulia alami yang beredar di pasaran kebanyakan mengalami suatu treatment atau proses pengolahan tertentu untuk merubah tampilan batu menjadi lebih cantik. Treatment yang dilakukan berbeda-beda tergantung jenis batu mulia itu. Tentunya batu mulia yang sudah mengalami suatu treatment harganya lebih murah bila dibandingkan dengan batu natural (no treatment detected) dengan kondisi visual yang sama. Untuk mengetahui bahwa batu tersebut sudah terkena treatment atau belum hanya seorang gemologist yang bisa menentukan. Maka dari itu, sertifikat keaslian batu mulia menjadi salah satu patokan yang paling kuat. Berikut beberapa jenis treatment yang biasa terdapat pada batu mulia.

Heating atau Pemanasan
Heating adalah proses pemanasan terhadap batu mulia dengan temperature dan alat tententu. Pemanasan atau heating bertujuan untuk merubah warna batu menjadi lebih terang, tajam, atau berubah sama sekali. Treatment ini juga bisa membuat batu mulia menjadi lebih jernih dan bercahaya. Kebanyakan batu mulia yang mengalami treatment semacam ini adalah ruby, safir, natural Zirkon (Zirkon biru kebanyakan adalah Heat treated), Amethyst (merubah warna dari ungu menjadi kuning), tanzanite, dan Paraiba Tourmaline.

Irradiated atau Penyinaran
Iradiasi, dalam bahasa Indonesia, adalah proses penembakan material batu mulia dengan subatomic partikel atau radiasi untuk merubah warna batu mulia. Batu yang sudah terkena treatment ini biasanya masih harus melalui tahap pemanasan untuk mendapatkan warna yang lebih bagus. Treatment ini sangat berbahaya bagi kesehatan jika dilakukan tanpa aturan, hal ini dikarenakan residu radioaktif mungkin masih tertinggal pada batu itu. Di Amerika ada aturan keras tentang treatment semacam ini, ada sebuah badan khusus dari pemerintah (Nuclear Regulatory Agency) yang bertugas untuk memastikan batu mulia dengan treatment irradiasi (irradiated gemstones) boleh, aman, dan layak untuk diperdaggangkan dan dipakai. Batu mulia yang sering menerima treatment ini adalah blue Topaz, Tourmaline, dan Diamond atau Intan. Kebanyakan Blue Topaz yang ada di pasaran dengan harga sangat murah telah mendapat treatment ini. Blue Topaz banyak ditemukan di alam tapi dengan warna yang pucat dan kurang bersinar. Setelah mengalami proses penyinaran maka batu ini akan mempunyai warna biru yang bagus. Blue Topas tanpa proses iradiasi tentunya akan berharga sangat mahal.

Oiling
Oilling adalah pengisian minyak yg dilakukan pada celah-celah retakan batu untuk menyamarkan retakan itu. Treatment Oliling biasa dilakukan pada batu Zamrud atau Emerald, dan sudah umum diketahui bahwa kebanyakan batu zamrud pasti terkena Oiling, namun ada juga yang tidak. Zamrud kwaitas bagus tanpa treatment pastilah berharga fantastis. Saat bongkahan zamrud diambil dari tambangnya, bongkahan-bongkahan itu langsung dimasukan kedalam minyak dari Pohon Cedar, sejenis pohon Cemara, untuk membantu saat proses pemotongan dan terlebih mengisi rekahan-rekahan kecil pada batu Zamrud.

Filling
Filling adalah proses pengisian material dengan warna visual yang sama pada retakan batu mulia untuk meningkatkan kwalitas visual batu itu. Materi pengisi biasanya kaca, plastik, atau material tertentu yang mempunyai warna sejenis. Teratment ini biasa diberikan pada batu ruby dan beberapa batu yang biasanya mempunyai lobang-lobang natural seperti batu Pirus / Turquoise.

Dyeing / Pewarnaan
Dyeing adalah proses pemberian warna pada batu mulia. Treatment ini biasa dilakukan pada batu-batu seperti Giok / jade, lapis lazuli, turquoise, agate/akik, ruby, Zamrud, and safir. Batu lapis lazuli yang telah melalui proses pewarnaan dapat dengan mudah dideteksi dengan mengoleskan cairan acetone (pembersih pewarna kuku) dengan kapas. Bila ada proses pewarnaan maka warna biru lapis lapis lazuli akan menempel pada kapas itu. Proses pewarnaan di Indonesia juga kadang terjadi pada batu akik, merubah warna putih chalcedony menjadi hijau, merah, atau kuning. Kalau kita jalan-jalan dipasar kita akan banyak menemui batu akik cantik-cantik dengan warna-warna tersebut, tentunya batu itu natural alami Cuma warnanya sudah di modifikasi. Ada juga yang mewarnai batu agate untuk membuat gambar-gambar tertentu seperti kelinci, laba-laba, kucing, dll. Bagi yang tahu tentang ilmu perbatuan, hal seperti itu kan tampak menggelikan.

Coating / Pelapisan
Coating adalah proses pelapisan film dengan warna mencolok pada batu mulia yang memiliki body bening atau tanpa warna dengan tujuan member warna yang lebih menarik. Batu-batu yang biasa mendapat treatment seperti ini adalah Mystic topaz, Myztic Quartz, Tanzanite, Intan / diamond, dan Opal yang kadang disebut sebagai “doublet”yaitu opal tipis yang dilekatkan pada suatu material baik berwarna ataupun hitam untuk memperkuat dan memberi warna.

Diffusion
Diffusion adalah proses treatment batu mulia dengan menyuntikan bahan kimia (biasanya Beryllium) pada temperature tinggi agar bisa masuk meresap ke dalam batu secara permanen. treatment ini biasanya dilakukan pada batu safir. Treatment Diffusion bisa membuat warna makin indah, merubah warna, sampai membuat efek star (asterism).

Banyak pecinta batu mulia yang sudah menerima treatment sebagai hal yang lumrah dan masih menyebut batu dengan treatment sebagai batu Natural. Namun demikian, ada juga orang yang tidak mau menerima batu treatment sebagai batu natural.


Mengenal istilah dalam batu permata


• Carats / Crts / Karat = Satuan berat pada Batu Mulia yg digunakan secara internasional dan nasional
• Color = Warna yg melekat pada Batu Mulia, baik melalui proses tertentu atau proses alami
• Cut / Cutting = Bentuk atau Model potong pada Batu Mulia, Potongan yang baik adalah yang mampu memantulkan cahaya kembali keluar, sehingga mampu menunjukkan keindahan Batu.
Clarity = Kejelasan atau kemurnian pada Batu Mulia, Clarity ditentukan oleh jumlah, jenis, warna, ukuran, penempatan dan jenis inklusinya.
• Inclusion / Inklusi / Transparency = Merupakan proses pembentukan yang terjadi secara alamiah pada suatu mineral di dasar bumi atau lebih dikenal dengan istilah “sidik jari alamiah”. Inklusi terjadi dalam berbagai bentuk, seperti titik kecil putih dan titik gelap, dan bentuk lainnya. Berikut jenjang dari Inclusion;

1. Internally Flawless (IF) = Tidak ada cacat sama sekali
2. Very Very Small Inclusions (VVS1-VVS2) = Inklusi yang sangat amat kecil
3. Very small inclusions (VS1-VS2) = Inklusi yang sangat kecil
4. Small Inclusions (SI1-SI2) = Inklusi yang kecil
5. Imperfect (I1-I2-I3) = Tidak/kurang sempurna, inklusi yang dapat terlihat oleh mata

• Treatment = Perlakuan yg diberikan pada batu dengan proses-proses tertentu namun tidak merubah unsur kimia yg telah terkandung di dalam batu, berikut Jenis Treatment pada batu Mulia;
1. Heating / Heated = Proses pemanasan terhadap Batu pada suhu temperatur tententu yg bertujuan menaikkan warna atau kejernihan dari Batu itu
2. Irradiated / Penyinaran = Penyinaran melalui proses iradiasi pada batu dengan menggunakan metode khusus dan pada Batu tertentu pula
3. Oiling / Waxing = Proses pengisian lilin atau juga peminyakan yg dilakukan pada celah-celah Batu yg berguna untuk menyamarkan celahnya, dan biasanya perlakuan ini diberikan pada Batu sejenis Emerald dan Turquoise
4. Glass filling = Proses pengisian timah kaca pada retakan Batu yg berguna untuk menaikkan penampilan Batu, umumnya dilakukan pada Batu jenis Ruby
• Luster = Kilauan yg dipancarkan oleh batu baik itu terpancar karena Cutting ataupun dari batu itu sendiri
• Polishing = Proses penggosokan batu dimana batu yg dipotong dibentuk ukuran oval/lonjong/bulat atau biasa disebut cabochon untuk melihat keindahan tersendiri yang dimiliki batu tersebut
• Mohs = Skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan suatu mineral dengan jalan membandingkannya dengan mineral lain. Skala Mohs ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Friedrich Mohs pada tahun 1812. Pada waktu itu, sang geologis membagi kekerasan suatu mineral menjadi 10 tingkatan, dengan jalan mencari bahan terkeras yang dapat digores oleh bahan yang diukur, dan/atau bahan terlunak yang dapat menggores bahan yang diukur. Maka terciptalah skala Mohs yang kita nikmati sekarang.
• Origin = Asal muasal Batu, baik daerah maupun negara asalnya
• Natural = Batu Asli
• Est / Estimasi = Perkiraan atas sesuatu
• Similar = Mirip atau hampir menyerupai
• Gemologi = Ilmu yg mempelajari seluk beluk tentang Batu Mulia dan Permata, Orang yg mempelajari dan menyeldikinya dinamakan Gemologist dan bernaung pada suatu Laboratorium Gemologi.
• Doublet = Menyatukan batu natural dengan sintetis, dengan harapan bisa memperkuat warna batu naturalnya
• Crack = Retakan yang ditimbulkan karena benturan/jatuh, ataupun bisa disebabkan oleh pemolesan yg kurang sempurna, serta efek samping dari pemanasan
• Rare = Langka, biasanya digunakan untuk menunjukkan bahwa batu itu layak untuk dikoleksi karena kelangkaannya
• Cutting Cabochon = Bentuk jenis pemotongan Batu Mulia yang biasanya bagian atasnya cembung dan bagian dasarnya datar. Pemotongan Cabochon biasanya diterapkan pada Batu yang tidak transparan atau juga biasanya diterapkan pada Batu Akik. Cuting Cabochon biasanya diggunakan untuk batu permata yang memiliki fenomena akibat pantulan cahaya. Jenis Fenomenanya antara lain:
1. Chatoyancy / Cat's Eye / Tiger Eye / Mata Kucing (Garis lurus vertikal)
2. Stars (Garis lurus yang membentuk bintang, adajuga yang membentuk 12, 6 dan 4 garis)
• Cutting Faceted = Bentuk jenis pemotongan Batu Mulia yg memiliki banyak sudut dan memiliki bagian atas yg datar(facet), pemotongan jenis ini bertujuan untuk membiaskan cahaya yg masuk ke Batu sehingga akan menjadikannya lebih berkilau. Jenis pemotongan Faceted banyak dilakukan pada Batu kelas Permata yg transparan seperti Berlian, Shappire, Ruby, Amethist, Peridot dan yg sejenisnya.
• Corundum / Korundum = Korundum merupakan bentuk kristal aluminium oksida dengan jejak besi, titanium dan kromium. Ini adalah mineral dasar pembentuk batuan. Korundum berada pada jenis/kelas batu Crystalline dengan kekerasan 9 skala Mohs yg terdiri dari batu Ruby dan Sapphire, selain Batu Ruby dan Sapphire, berarti berada pada kelas lain. Nama Korundum berasal dari kata Tamil "Kuruntam" yang berarti "Ruby", dan terkait juga dengan bahasa Sansekerta "Kuruvinda".
• Color Zoning / Zonasi Warna = Color Zoning merujuk pada distribusi warna yang tidak merata pada warna dalam batu permata. Hal ini biasanya dianggap sebagai kekurangan dari batu permata, karena konsistensi atau keseragaman warna adalah atribut penting dari batu permata jenis tertentu. Color Zoning biasanya terjadi karena adanya perubahan unsur tertentu atau keterbatasan unsur kimia pewarna selama terjadinya pembentukan batu permata tadi. Permata yang tidak diwarnai oleh kotoran, seperti peridot dan topaz, jarang akan menunjukkan Color zoning. Namun ada juga Color zoning yg justru menjadikan batu permata itu unik, seperti yg terjadi pada Ametrine dan beberapa Tourmaline.


Sumber: https://www.facebook.com/media/set/?set=oa.375521595850728&type=3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar